Pekingese atau Peke sudah ada sejak lama, sejak Dinasti Shu, sekitar 2000 tahun yang lalu. Pada saat itu Tiongkok baru saja menjadi negara Buddhis, namun simbol utama agama Buddha, singa (yang dijinakkan oleh Buddha dan diubah menjadi pelayan yang setia dan pelindung yang kuat) tidak ada di Tiongkok. Jadi, para biksu Buddha menciptakan singa miniatur mereka sendiri dengan mengembangbiakkan anjing Peking secara selektif! Anjing-anjing ini menjadi simbol sakral, sampai-sampai mereka hanya boleh dimiliki oleh keluarga kekaisaran, dan mengeluarkannya dari lingkungan istana bisa dihukum mati! Meskipun secara tradisional ras kecil yang glamor dihadiahkan dari satu keluarga kerajaan ke keluarga kerajaan lainnya, dalam kasus Peking, Ratu Victoria menerima anjingnya ketika pada tahun 1860 pasukan Inggris menyerbu istana musim panas di Beijing, yang menandai berakhirnya Kekaisaran Tiongkok. Lima ekor Peking lolos dari pembantaian oleh para pejabat istana, (karena tidak ingin anjing-anjing mereka yang berharga jatuh ke tangan orang asing), dan mereka sangat menarik sehingga mereka diselamatkan dan dibawa ke Inggris. Yang terkecil diberikan kepada Ratu Victoria, dan dengan demikian mereka diperkenalkan kepada publik Inggris. Ini adalah masa ketika semua hal yang berbau kerajaan adalah puncak dari selebritas dan mode sehingga langsung diminati.